Friday, August 26, 2011

Menghitung Hari:- balik raya

Assalamualaikum...
Saya sedang menghitung hari. wah! cam kris dayanti plak ye, nk menghitung hari bagai.. okeh saya nk cakap juga.. saya menghitung hari. menghitung hari nak balik kampung. semangat nak balik berkobar-kobar ini hari.

Pagi tadi datang opis kul 6.45pg, gila datang awal pagi. macam la masuk opis awal dapat balik awal.. hahaha.. semangat yang amat sehingga nk tidur pun tak dapat. cuba bayangkan last saya blik Kelantan raya cina ari tu. kalau simpan dalam botol sirap kordial 5liter pun rindu saya pasti melimpah-ruah keluar sebab banyak amat. 
Hari-hari asyik bercakap kat telefon je. bukan hati kering tak ingat kampung tapi sehari-dua blik pastu pulang kl tuk kerje.. hmmm... kem salam la... wat penat badan & rindu nk bertekak ngan semua orang pun xlepas.. 

Balik raya tahun ni mungkin lebih  bermakna sedikit sebab, ini tahun pertama beraya sebagai -seorang yang sudah bekerja-. So, ade la pengalaman kasi duit raya nanti. sebelum ni asyik tadah tangan mintak ngan adik-beradik, tahun ni ade la rezeki nk hulur tangan kasi sampul sekeping dua. Blik kampung pun perasaan dia lain sikit aura raya tu terasa bila dah beli macam-macam untuk orang umah.
rupanya ini perasaan balik beraya bila jauh dari keluarga & sudah bekerja.. hihihihi.. Hepi!!!!

Jangan lupa yer!!

Nota Conteng: aku mendoakan ketenangan jiwaku, aku mengharapkan kesucian lidahku, aku mendambakan keluhuran akhlakku, aku memerlukan kesabaran serta ketabahan & aku sentiasa menginginkan keberkatan hidup ini dariMU..

Wednesday, August 24, 2011

Rabu Bercerita tanpa kata @ Wordless Wednesday #3

Assalamualaikum...

Istimewa untuk awak-awak-awak semua



 
ucapan saya untuk awak-awak-awak





 
Mai la umah raya nanti k
Nota Conteng: Gambar pinjam dari pak mat google..

Monday, August 22, 2011

bedebar di bulan puasa. Penakut dirumah sendiri

Assalamualaikum..


Minggu ni saya dah meroyan rasanya nk gi Daiso.. so, snap pic N nk wat entry tp tak da mood pulak..
malas sangat. mungkin enjoy banyak sangat ini minggu.

Pagi tadi saya tidur lena kot *ari2 tidur mati sampaikan kecoh kat rumah da orang ngendap/masuk umah. Jam 3pagi kot geng rumah bagi tahu.. dia masuk ikut bumbung melalui dapur.

Sebab kami cakap mcm tu:
1- aunty sebelah rumah tu mmg super telinga lintah la.. kalau kami balik rumah. baru je buka gate 'pelan tahap gaban' dia boleh jenguk kat pintu umah dia. Berguna gak ada aunty tu. biar la dia buzy body pun janji tak kacau kitorg.

2- Lampu belakang kat rumah tak da lampu. itupun harapkan bilik aku & dapur je. itu lampu dalam. kat luar mana da lampu. Pakcik umah tu pun (org tengah je) dia xnk pasang lampu. kalau pasang kitorang kena bayar. logik x?? of course saya marah. kalau korang, tak berasap kepala??

3- Syiling bilik air yang disyaki tu dah macam ada beban berat. mengendur ke bawah. bumbung kitorang plak jenis bata yg susun tu.. senang la nk tanggal kan? kitorang syak dia masuk ikut bumbung pastu sembunyi kat syiling yg ada bhgian kecemasan. ala tempat yg berlobang tu. nk baiki masuk ikut lobang tu. tak paham?

4- Rumah kitorang dah pernah dimasuki oleh mereka yang memerlukan wang dulu. dan rumah tu selalu dipantau kot. hujung minggu rmai yang tak da. mungkin nk amek peluang kot.

Bila fikirkan balik rasa takut la plak nak duduk sensorang. bukan takut pada yang tak bernyawa. ini takut pada yang bernyawa & bergerak  ni. bila nk raya ni lagi la risau nk tinggal rumah.

Nota Conteng: Semoga perkara ni dah tak berlaku lagi & berharap segala yang buruk itu jauh dari rumah kami. Saya dah tak tahu ape solution terbaik buat kami.

Friday, August 19, 2011

Ketika Cinta Bertasbih

 Assalamualaikum..
 Awal pagi tadi member opis saya 'adik putih lembut' bertanya. " Adda tengok KCB x? ade cerita dia x?" KCB? aku tercengang. "cerita Indonesia.. Ketika Cinta Bertasbih tu. Hari tu main kat astro tp dah xda dah".. 
Owh.. citer tu.. semangat pulak saya bercerita. iye la Movie seberang paling saya minat tu. yang melekat kat kepala sampai hari ni. korang-korang tengok x. citer ni hot kat sana & tempias dia pun dah terkena kat Malaysia juga.. tp bila saya tanya Mdm_Mawar_Berduri. I kecewa yu.. Dia senyap dan geleng kepala.. kenapa. kenapa. kenapa Mdm Mawar boleh tak tahu. cerita Fofular tu. tak pe la.. Adik putih lembut & cik peneman gosip beria2 juga melayan cerita saya...  kira ok la..
KCB adalah adaptasi dr novel dan kini telah dimovie & sambungannyer didramakan di RTCi. Saat KCB 1 keluar saya xda la melayan sgt sbb kecewa dengan cerita 'ayat2 cinta'. tapi bila saya tertengok di youtube tentang mcm mana diorang terpilih rasa cam best pula. puloh2 ribu org berebut u olls.. 
 1- Sinopsis Ketika Cinta Bertasbih 1
Abdullah Khairul Azzam – 28 tahun- pemuda tampan dan cerdas dari sebuah desa di Jawa Tengah. Dari kecil, Azzam sudah terlihat sebagai anak yang sangat baik budi pekertinya. Atas usahanya yang gigih dia berhasil memperoleh bea siswa untuk belajar di Al Azhar Mesir selepas menamatkan Aliyah di desanya.

Baru setahun di Kairo dan menjadi mahasiswa berprestasi peraih predikat Jayyid Jiddan (Lulus dengan Sempurna), ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak tertua Azzam mau tidak mau harus bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya, dikarenakan adiknya masih kecil-kecil. Sementara itu, dia sendiri harus menyelesaikan studinya di Negara orang. Akhirnya dia mulai membagi waktu untuk belajar dan mencari nafkah. Ia mulai membuat tempe dan bakso yang ia pasarkan di lingkungan KBRI dia Kairo. Berkat keahlian dan keuletannya dalam memasak, Azzam menjadi populer dan dekat dengan kalangan staf KBRI di Cairo. Tapi hal itu berimbas pada kuliah Azzam, sudah 9 tahun berlalu, ia belum juga menyelesaikan kuliahnya.

Seringnya Azzam mendapatkan job di KBRI Cairo mempertemukan ia dengan Puteri Duta Besar, Eliana Pramesthi Alam. Eliana adalah lulusan EHESS Perancis yang melanjutkan S-2 nya di American University in Cairo. Selain cerdas, Eliana juga terkenal di kalangan mahasiswa karena kecantikannya. Ia bahkan pernah diminta main di salah satu film produksi Hollywood, juga untuk Film layar lebar dan Sinetron di Jakarta. Segudang prestasi dan juga kecantikan Eliana membuat Azzam menaruh hati pada Eliana. Tetapi Azzam urung menjalin hubungan lebih dekat dengan Eliana, karena selain sifat dan kehidupannya yang sedikit bertolak belakang dengan Azzam, juga karena nasihat dari Pak Ali, supir KBRI yang sangat dekat dengan keluarga Eliana.

Apa yang dikatakan Pak Ali cukup terngiang-ngiang di benaknya, bahwa ada seorang gadis yang lebih cocok untuk Azzam. Azzam disarankan untuk buru-buru mengkhitbah (melamar) seorang mahasiswa cantik yang tak kalah cerdasnya dengan Eliana. Dia bernama Anna Althafunnisa, S-1 dari Kuliyyatul Banaat di Alexandria dan sedang mengambil S-2 di Kuliyyatul Banaat Al Azhar – Cairo, yang juga menguasai bahasa Inggris, Arab dan Mandarin. menurut Pak Ali, kelebihan Anna dari Eliana adalah bahwa Anna memakai jilbab dan sholehah, bapaknya seorang Kiai Pesantren bernama Kiai Luthfi Hakim.

Ada keinginan Khaerul Azzam untuk menghkhitbah Anna walaupun ia belum pernah bertemu atau melihat Anna. Karena tidak punya biaya untuk pulang ke Indonesia, Pak Ali menyarankan supaya melamar lewat pamannya yang ada di Cairo, yaitu Ustadz Mujab, dimana Azzam sudah sangat mengenal ustadz itu. Dengan niat penuh dia pun datang ke ustadz Mujab untuk mengkhitbah Anna Althafunnisa. Tapi ternyata lamaran itu ditolak atas dasar status. Karena S-1 Azzam yang tidak juga selesai, dan lebih dikenal karena jualan tempe dan baso. Selain itu, Anna telah dikhitbah lebih dulu oleh seorang pria yang alih-alih adalah Furqon, sahabat Azzam yang juga mahasiswa dari keluarga kaya yang juga cerdas dimana dalam waktu dekat akan menyelesaikan S-2 nya. Azzam bisa menerima alasan itu, meskipun hatinya cukup perih.

Tetapi kemudian Furqon mendapat musibah yang sangat menghancurkan harapan-harapan hidupnya. Hal tersebut membuatnya menghadapi dilemma antara ia harus tetap menikahi Anna yang telah dikhitbahnya, tetapi itu juga sekaligus akan dapat menghancurkan hidup Anna.

Sementara itu Ayyatul Husna, adik Azzam yang sering mengirim berita dari kampung, membawa kabar yang cukup meringankan hati Azzam. Agar Azzam tidak perlu lagi mengirim uang ke kampung dan lebih berkonsentrasi menyelesaikan kuliahnya. Karena selain Husna telah lulus kuliah di UNS, ia juga sudah bekerja sebagai Psikolog. Keahlian Husna dalam menulis sudah membuahkan hasil. Penghasilan Husna cukup dapat membiayai kebutuhan adiknya yang mengambil program D-3, serta adik bontotnya yang bernama Sarah yang masih mondok di Pesantren.

Azzam yang sudah sangat rindu dengan keluarganya memutuskan untuk serius dalam belajar, hingga akhirnya berhasil lulus. Azzam pun menepati janjinya ke keluarganya untuk kembali ke kampong dan segera mencari jodoh di sana, memenuhi amanat ibunya. Walaupun sebenarnya masih terbersit sedikit harapan untuk tetap mendapatkan hati Anna.

Apakah mungkin Azzam akan berjodoh dengan Anna? Ataukah Eliana yang sebenarnya juga masih penasaran dengan Azzam? Ataukah Azzam berhasil menemukan tambatan hatinya di Indonesia?..
Sumber dari: Pakcik Google Ketika Cinta Bertasbih 
 Nantikan sambungan Entry Ketika Cinta Bertasbih 2 
 Nak tengok Ketika Cinta Bertasbih Movie Part 1? geletek tetikus jantan kamu disini (>__<)
Nota Conteng:  Cinta adalah kekuatan yang mampu mengubah duri menjadi mawar, mengubah cuka menjadi anggur, mengubah sedih menjadi ria, mengubah amarah menjadi ramah, mengubah musibah jadi muhibah

Thursday, August 18, 2011

Yeah!!! dah boleh menggila di jalanan

Assalamualaikum...

Pagi ini lipat toto. susun bantal kasi elok. buka lampu. termenung depan almari. belek-belek-belek baju yang nk di iron. org kiut xperlu terburu2 nk iron awal2, bila kelam-kabut barulah menyerlah kekiuTan kn.kan.kan..

dah pilih baju terus berlari2 anak... mata menjeling kat meja lipat jepun saya jap. undur dua2 tiga tapak.. senyum bangga. telek lagi. usap-usap mata. senyum dan tengok lagi..

waa.... dah dapat lesen BESAR.. syoknyer.. skung boleh la saya nk menggila di jalan.. hahahaha.. ayat power tu, padahal bawak    80-60    jerrrr.. guna line kanan plak tu... telinga saya memang slalu kena sumbat dengan nasihat2 berguna dr kaum kerabat saya, terutama sekali Putri Sejinjang.. hikhikhik.. mekasih la~~~

Nampak x??

Nampak kan?? hahahaha ---> gelak senang hati

Nota Conteng: Thank you to Cik jiwa Lembut tolong setelkan lesen saya.. baik Punyer

Azam Ramadhan terlaksana..

Assalamualaikum..

Semalam saya merehatkan diri di rumah seharian. Tidur dengan nyenyaknya tanpa diganggu oleh mereka2 di pagi hari. Seharian terbaring berbungkus selimut Jingga, mendoakan demam saya cepat baik w/pun diri menahan penat berpuasa. Sepatutnya saya ada majlis yang perlu dihadiri tp terpaksa wakilkan Cik Lemah Lembut kerna diri dihalang godaan bantal untuk sambung tidor di rumah..hahaha


Alhamdulillah.. azam untuk menyertai tadarus al-qur'an pada bulan tak-dapat-makan puasa ini terlaksana. tapi sayangnyer tak dapat nk menyertai majlis yang diadakan di opis saya.. tak apa la.. insyaallah tahun depan cuba lagi.. Pagi tadi, bila sampai je opis Cik Lemah Lembut panggil,

"Adda, ini adda punya. Majlis semalam"

waaaa... terujenye aku...
 
Intai dari atas... hmmmm

Ini hasilnya.. bila dah diselongkar
 
Syukran pada yang beri semua tu..
1- saya suka paper bag lub-lub-lub
2- xsabar nk guna sejadah PINK colour raya nanti
3- waaa!!! muffin, pulut & rendang.. bleh berbuka malam nanti
4- Telur rebus!!!!!!!!! kasi kat cik seputih salju la.. dia suke..
5- Tafsir Al-qur'an--->hadiah untuk ummi

Nota Conteng:- Happy Birthday buat Intan tersayang (hanim Nadia rohaizat a.k.a sleEping beauTy) semoga menjadi anak yang solehah serta kakak yang terbaik untuk adik2. Cik Da doakan yaya sentiasa menjadi kebanggaan Keluarga & semoga diberkati olehNya setiap perlakuan.AMIN

Wednesday, August 17, 2011

Rabu Bercerita tanpa kata @ Wordless Wednesday #2

Assalamualaikum..


Saje taruk gambar senget.. pakat2 xcise tengkuk k..

Tuesday, August 16, 2011

Makan free. siapa tak nak?

Assalamualaikum...

 Ini cerita lame. Beberapa hari sebelum puasa. tp saje nk bagi tahu. Bila ramai tengah xsabar nk sambut Ramadhan. Saya dan geng office plak menggila menikmati makanan yang bakal kami bye-bye untuk puasa ni..

Rase segan pulak nk tunjuk takut ader yang terbatal puasa or marah saya show pic ni. tapi xpelah--->jgn salahkan saya sebab tangan saya gatal nk petik tikus jantan ni..

ini bukan meja saya. Tangan itu pun bukan milik saya. sila PERCAYA

Greek Classic. saya tak suka daging tp kena makan.


Canadian Classic. saya suka~~


Italian Classic bukan taste saya. makan je


Chicken Fajitas kowt.. saya mkn tp lupa nama.

BBQ HAWAIIAN ramai ckap manis. tp saya tak makan
 
Gendang-genduk tali kecapi
kenyang perut saya suka hati
kalau sesiapa nk blanja lagi
saya orang pertama yg angkat kaki

Nota Conteng: TQVM pada yang belanja. semoga dimurahkan rezeki. Mekasih pd yg antar Canadian Pizza ni ye.




Sunday, August 14, 2011

Siapa bilang gadis melayu tak menawan?

 Assalamualaikum..
 abah bilang masuk rumah bagi salam..

ummi bilang makan nasi pelan-pelan..

doktor bilang makan vitamin kulit cantik..

cikgu bilang mesti rajin cari ilmu..

kak tini bilang ujung bulan duit melayang..

abe kim bilang cari suami biar beriman..

kak yah bilang kemas umah jgn bising..

aina bilang solat jgn hilang2..

kakak bilang mst sedap2..

sape bilang "gadis melayu x menawan'~~~

Saturday, August 13, 2011

Buat Renungan:- Abang,... Tunggu Mak Di Syurga Ya..

 Assalamualaikum..
Tadi sibuk membelek FB dan terjumpa satu kisah dr layarminda2 yang amat memilukan. Kisah benar yang AMAT tersentuh jiwa saya bila membacanya. Andainya ujian sebegitu menimpa saya, tidak dapat diigambarkan bagaimanakah tabah diri ini. Kepada Puan Jamilah & En.Hamdan sekeluarga, takziah dari saya & keluarga. Semoga abang akan tenang & berbahagia di SANA. Jom ikuti kisah ini buat renungan kita bersama.. Ummi, KAMI sayang ummi~~~
                          *************************************
Mak pandang jenazah abang yang terbaring kaku. Walaupun muka sembap, perut membusung, namun mak nampak ketenangan pada wajah abang. 
Mak ambil pisau. Mak potong baju-T yang tersarung pada tubuh abang, baju terkahir yang abang pakai, Mak terpaksa potong kerana kerana baju itu tidak muat untuk melalui perut abang yang 'buncit'.  
Tapi, mak akan simpan baju itu. Mak tak cuci, sesekali boleh mak cium baju itu, sekadar pengubat rindu di hati. Kemudian abah kendong tubuh abang ke pangkin yang telah disediakan. Lalu abah dan mak mendikan jenazah abang. Hanya kami berdua. Mak tak mahu orang lain. Biar tangan abah dan mak yang menjiruskanair buat kali terakhir pada tubuh kecil abang.  
Mak nampak anak mata abah, berkaca-kaca, setitis dua air matanya tumpah, mengalir di pipi, tapi cepat-cepat abah sapu dengan lengan sasanya.  
"Bang, jangan menangis. Kita selesaikan hingga ke titisan terkahir," begitulah kata mak pada abah.  
Setelah abang dimandikan, mak bantu abah kapankan jenazah abang. Pun hanya kami berdua juga. biar tangan kami saja yang memakai dan membalutkan kain terakhir pada tubuh abang.  
"Kakak, jangan menangis. tak baik buat abang macam tu!" 
Itu pesan mak semasa kakak-kakak mahu mengucup dahi abang buat kali terakhir. Abah pula selepas mengucup dahi abang, cepat-cepat abah menjauh memalingkan muka.  
Mak nampak air mata abah berjuntaian membasahi pipi. Dan buat kali terakhir itu juga, mak usap dahi abang. Mak senyum, lantas kucup dahi abang.  
Mak bisikkan: "Abang tunggu mak di syurga ya!"  
Akhirnya, wajah abang 'ditutup'. Kami sembahyangkan abang buat kali terakhir. Ramai betul jemaah yang turut serta. Setelah itu, kami bawa abang ke tanah perkuburan.  
Abah masuk ke dalam liang lahad untuk menyambut jenazah abang. Alhamdulillah, semua kerja dipermudahkan. Abang sudah selamat di sana.  
Bertubi-tubi mak terima ucapan takziah daripada tetamu yang datang. Abang nak tahu, ada satu soalan yang mereka tanyakan pada mak.  
Soalan itu asyik terngiang-ngiang di telinga mak. Tanya mereka: "Kakak uruskan jenazah anak kandung sendiri, tapi setitis air mata tak jatuh ke pipi? Kenapa kakak tidak menangis?" Itulah soalan mereka.  
Mereka hairan kenapa mak tidak menangis, sebaliknya bibir mak tidak lekang dengan senyuman. Kenapa mak masih mampu tersenyum di saat memangku sekujur tubuh yang pernah berada dalam rahim mak dulu?  
Petang itu, mak duduk di satu sudut di ruang tamu rumah. Mak terfikir tentang soalan mereka itu. Mak tak tahu nak jawab macam mana. Kemudian, mak nampak sebuah diari di atas para di sudut ruang tamu. 
Lantas mak capai diari kecil itu. Di dalamnya tercatat peristiwa yang berlaku sepanjang empat tahun dua bulan mak membesarkan abang. 
Mak selak helaian demi helaian paparan kertas dalam diari yang sedikit usang itu. Aduh! Banyak sungguh memori yang tercatat di dalamnya.  
Membacanya bagaikan meruntun jiwa mak kembali mengenangkan perjalanan derita abang sejak lahir hingga menghembuskan nafas terakhir.  
Mata mak terpaku pada catatan peristiwa lebih kurang tiga bulan sebelum abang pergi. Mak rasa, di sinilah terkandung jawapan yang mak cari-cari. 
 Jawapan untuk soalan yang mereka tanya kenapa mak tidak menangis? Mak akan bacakan sedikit rentetan diari ini supaya mereka tahu kenapa mak tidak menangis, sayang. 
Januari 2011- Perut abang semakin membusung kerana hati membengkak. kata doktor, semua organ dalaman abang sudah rosak,sudah 'reput'. Tak boleh diselamatkan lagi. Tidak mengapa. Hati mak berkata, cukuplah! Tidak akan ada lagi pembedahan untuk abang. 
26 Februari 2011- Hari ini ulang tahun ke-4 abang. Dua hari sebelum itu, mak tanya, abang nak kek apa? Abang jawab, nak kek lori sampah! 
Hah Hah.. Tergelak mak.Abang suka sangat melihat lori sampah yang lalu setiap pagi depan rumah. Sebab itu abang nak kek bentuk lori sampah, 
Puas mak dan abah melilau sekitar Kuala Lumpur, tapi tak jumpa kek macam tu. Tak ada yang sanggup buat kek macam yang abang minta. 
Mak kecewa! Selama ini, mak tunaikan apa saja permintaan abang, tapi kali ini mak gagal. Mak belikan kek coklat strawberi sebagai pengganti. 
Dengan perut membusung, dada berombak kerana sukar bernafas, abang masih tersenyum dan nampak ceria melayan rakan-rakan yang datang, sama-sama menyanyikan lagu hari jadi abang. Dan ketika itu, hati mak sudah terdetik, mungkin ini hari jadi abang yang terakhir. 
7 Mac 2011- Keadaan abang makin kritikal. Perut abang semakin besar. Abang tak mampu nak bergerak, lebih banyak terbaring dan asyik sesak nafas. Mak tak tahan lihat keadaan abang. 
Mak bawa abang ke IJN, rumah 'kedua' abang sepanjang tempoh hayat abang. Kata doktor, tiada apa yang boleh dilakukan lagi.  
Abang hanya menanti waktu. mak angguk perlahan. Mak redha. Dalam hati mak juga sudah berkata, masa abang tidak lama lagi. 
Para ibu di wad tersebut asyik bertanya pada mak, macam mana dengan abang? Mak jawab: "InsyaAllah, abang akan sihat!" 
Mak terpaksa cakap begitu pada mereka, sebab mak tak mahu mereka semua lemah semangat jika mereka tahu abang sudah tiada harapan lagi. 
 Mereka pun sama, masing-masing bertarung dengan ujian apabila anak yang dikasihi ditimpa penyakit. jadi biarlah jawapan yang mak beri itu kedengaran manis pada telinga mereka. Pahitnya, biarlah mak sendiri telan. 
13 Mac 2011- Hari Ahad. Mak pinta kebenaran doktor untuk bawa abang pulang kerumah . Doktor izinkan. Biarlah abang habiskan waktu-waktu terakhir bersama keluarga. Dan di saat-saat akhir ini, mak mahu tunaikan apa saja permintaan abang.  
Di rumah, setiap hari mak akan tanya: "Abang nak apa harini?" 
Mak masih ingat pada suatu pagi, abang menjawab: "Mak, abang nak naik kereta bomba!" 
Mak termenung dengar permintaan abang. Bila abah pulang ke rumah, terus mak ajak abah keluar. Abah tanya pergi mana? Mak jawab: "Balai bomba!" 
Sampai di situ, mak minta izin pegawai bomba. Mak kata, abang teringin nak merasa naik ke dalam trak bomba. Pegawai itu garu-garu kepala, kemudiannya menggeleng-gelengkan kepala.  
Belum sempat pegawai bomba itu menjawab, lantas mak tarik baju abang ke paras dada. Separuh berbisik, mak beritahu pegawai itu: "Encik, ini anak bongsu saya dan hanya menanti masa untuk 'pergi'! Benarkan saya tunaikan impian terakhirnya ini!" 
Bila lihat perut abang yang buncit dan dada dipenuhi kesan parut dan jahitan, pegawai itu tak tunggu lama. Terus diacapainya kunci, dibuka pintu salah satu trak bomba itu. 
Dia dukung abang, letakkan ke atas tempat duduk bahagian pemandu. Abang nampak gembiru sangat biarpun cuma 15 minit abang di dalam trak itu. Abang tak perasan, mak palingkan muka lima saat. Sekadar mahu mengelap titisan air mata yang mula bertakung. 
Hari lain, mak tanya lagi: "Abang nak apa?" 
Abang jawab: "Abang nak naik lori sampah!" 
Mak dukung abang, tunggu depan rumah. Bila lori sampah lalu pagi itu menjalankan rutinnya mengutip sampah, Mak tahan lori itu. 
"Encik, anak saya teringin naik lori ni. Boleh izinkan sebentar?" 
Pekerja itu tertawa mendengar kata-kata mak. Kemudian, mak angkat baju abang dan beritahu perkara sama. Berubah mimik wajah mereka. 
Segera mereka angkat abang, letakkan di tempat duduk pemandu. Ada antara pekerja itu yang memalingkan muka, tak sangup lihat abang lama-lama. Sedih agaknya. 
Begitulah seterusnya. Setiap hari, mak akan tanya pertanyaan yang sama. Abang kalau nak tengok gajah, mak bawa abang pergi zoo. Walaupun abang tak larat jalan, tak apa. Mak dan abah tidak kisah, kami silih berganti dukung abang. 
Abang kata nak tengok burung, mak bawa ke taman burung. Abang kata nak main permainan robot, mak bawa ke kompleks beli-belah yang ada permainan seperti itu. Ke mana saja abang nak peri,semuanya mak tunaikan! 
Setiap hari juga mak tanya abang nak makan apa. Macam-macam abang teringin nak makan. Martabak, nasi paprik, milo ais, cendol, air tebu, air bandung, rojak dan macam-macam lagi, semuanya mak tunaikanwalaupun makanan itu abang pinta pada pukul 3.00 pagi! 
Apa saja yang teringin oleh tekak abang, semua mak cari walaupun abang sekadar menjamahnya sesudu dua. Apa saja abang pinta, kami tunaikan. 
Mak tahu, mak faham, masa abang bersama mak dan abah semakin suntuk! 
27 Mac 2011- Abang semakin kritikal! Nak bercakap pun terlalu lemah, apatah lagi untuk bergerak. Mata kuyu, hanya terbaringsambil memeluk Aina, anak patung kesayangan abang. Mak ajak abah bawa abang ke hospital. 
"Kali ini kita bawa abang ke IJN, tapi kita mungkin akan keluar dengan tubuh abang yang sudah tidak bernafas!" 
Itu kata-kata mak pada abah sebelum bertolak ke IJN. Mak mahu abah bersedia dan redha jika apa-apa berlaku. Sampai di IJN, abang terus ditempatkan di wad khas untuk pesakit kritikal. 
5 April 2011- Mak telefon sekolah asrama kakak yang sulung di Seremban. Mak minta pelepasan daripada cikgu untuk benarkan kakak pulang. 
"Adik tenat. Saya mahu kakak-kakaknya berada di sampingnya pada saat terakhir!" 
Itu kata-kata mak pada cikgu dan akak diizinkan pulang pada hari ini. Kemudian, Dr. Adura. , doktor yang sinonim merawat abang datang melawat. 
Mak memang rajin bercerita dengan Dr. Adura. Kebetulan mak ceritakan yang mak terkilantak dapat tunaikan permintaan abang mahukan kek berbentuk lori sampah. 
7 April 2011- Pagi ini Dr. Adura datang melawat abang. Kemudian Dr. Adura beritahu ada surprise untuk abang tengah hari ini. 
Rupa-rupanya, tengah hari itu datang tetamu yang juga rakan-rakan alam maya Dr. Adura membawa kek lori yang abang mahukan sebelum ini. 
Ada dua kek mereka bawa. Mak tak sanka, Dr Adura tulis di dalam blognya kisah abang dan ramai yang mahu menyediakan kek yang abang pinta. 
Sekali lagi, para tetamu bersama jururawat dan doktor menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk abang. Tapi abang kurang ceria, wajah abang tampak letih dan nafas abang turun naik. 
8 April 2011- Tengah hari ini, masih ada lagi tetamu datang membawa kek berbentuk lori warna pink untuk abang. Tapi abang sekadar lemah. Abang sekadar terbaringmerenung kek itu. 
Malam itu, semasa jururawat mengambil tekanan darah abang, bacaanya meningkat naik. Tapi hati mak dapat rasakan abang sekadar mahu meredakan keresahan hati mak. Malam itu, hanya mak berdua dengan abang di dalam bilik. 
Mak pandang sayu wajah abang yang semakin lesu dan pucat. Mak duduk di sebelah abang, mak peluk dan usap rambut abang. Mak menangis teresak-esak bagai anak kecil. 
Dalam tangis itu, mak katakan pada abang: "Mak tahu abang nak senangkan hati mak. Abang tak perlu buat macam tu. Mak tahu abang nak pergi. 
"Jangan tahan-tahan abang. Pergilah. Mak sudah sedia. Mak redha segalanya. Mak puas dapat sempurnakan apa saja hajat yang abang pinta. Mak juga bangga kerana Allah hadirkan abang dalam hidup mak walaupun seketika!" 
Abang hanya diam, memandang mak dengan pandangan lesu. Dan ketika itu mak menangis sepuas-puasnya. Dan mak berjanji tidak akan menangis lagi selepas itu! Ya, mak tidak akan menangis lagi biarpun abang sudah tiada lagi di dunia. 
9 April 2011- Pagi itu mak pesan pada abah agar bawa semua anak-anak datang ke hospital. Masa abang dah dekat sangat. Mak lihat abang dah kritikal. Wajah abang sudah tampak biru, lebam! Dada berombak, tercungap-cungap menarik nafas. 
Abang dah tak mampu bercakap lagi sejak malam tadi. Makan minum pun tak mahu. Pakul 8.00 pagi, abah dan kakak sampai. 
Mak suruh kak long bacakan Yaasin di sebelah abang. Mak suruh abah baca juga, tapi bacaan abah tersekat-sekat kerana cuba menahan tangisnya. 
Pukul 3.00 petang, abang makin lesu. Lantas mak ajak abang keluar berjalan-jalan. 
"Abang, nak tengok matahari tak? Jom kita turun kantin minum sambil tengok matahari!" 
Abang hanya mengangguk lemah. Mak dukung abang dan kita satu keluarga turun ke kantin. Abang mahu minum air coklat. Tapi abang hanya minum seteguk. Kemudian, abang lentukkan kepala pada bahu mak. 
"Abang, tu tengok kat luar tu? nampak taj sinar matahari tu? Cantikkan?" 
Mak tunjuk pada abang sinar matahari yang kelihatan di celah-celah rintik hujan yang turun waktu itu. 
Abang angkat kepala melihat ke arah matahari itu. kemudian, abang menguap. 
"Abang ngantuk!" Itu kata abang dan kemudian abang terlentuk semula pada bahu mak. 
Tiba-tiba jantung mak berdegup kencang. 
"Bang, jom naik. Abang nak 'tidur'! Mak terus ajak abah dan kakak naik semula ke wad walaupun mereka belum sempat jamah makanan di atas meja." 
Mak tahu, masa abang sudah hampir tiba! 
Sampai di wad, mak baringkan abang atas katil. Dan abang terus merintih dalam nada yang lemah: "Makkk..sakit perut..!" 
Dan abang terus memanggil: "Makkkkk!". Suara abang perlahan dan amat sayu bunyinya. Lantas mak letak tapak tangan mak atas dahi abang.  
"Abang, hari ini, waktu ini, mak redhakan abang pergi. Mak halalkan segala makan minum abang. Mak halalkan air susu mak untuk abang. Pergilah abang. Mak izinkan abang pergi!"  
Mak ucapkan kata-kata itu sambil merenung jauh ke dalammata abang yang semakin kuyu. Saat abang sedang nazak itu, mak panggil kakak-kakak agar mengucup abang selagi abang masih bernafas. Mereka kucup pipi abang bertalu-talu dan mula meraung dan menangis.  
"Kakak! kalau kamu semua nak menangis, keluar dari bilik ini. Mak tak mahu abang dengar kamu menangis! Jangan seksa abang dengan tangisan kamu!" 
Mak marah mereka buat begitu pada abang. Mak tak mahu abang lihat kami menangisi pemergian abang. Mak tahu, abang akan jadi lebih sedih dan berat hati untuk pergi bila melihat kami menangis di saat akhir sakaratulmaut menjemput abang. 
Mak tak mahu tambahkan lagi kesedihan abang untuk meninggalkan kami. Abah pula hanya berdiri di penjuru bilik, meraup wajah menahan suara tangisannya. 
Jururawat yang ada dalam bilik juga menangis, mak suruh jururawat keluar dan tutup tirai bilik itu. Mak tak mahu orang luar lihat. Mak tak mahu ada orang menangis di saat abang akan pergi. Setitis dua mengalir juga air mata mak. Tapi mak masih mampu tersenyum. 
"Pergilah abang. Mak izinkan. Mak izinkan.. pergilah..!" Dan perlahan-lahan mata abang yang layu tertutup rapat, genggaman tangan abang pada jari mak semakin lemah dan akhirnya terlepas...
Pukul 3.50 petang, akhirnya abang meninggalkan dunia fana ini. Innalillah... Mak kucup dahi abang. Mak bisikkan di telinga abang: "Tenanglah abang di sana. Suatu hari nanti, mak juga pasti akan turuti jejak abang. Abang... tunggu mak di sana ya! Di syurga!" 
Abang, sekarang mak dah dapat jawapanyya. Mengapa mak tidak menangis?  
Pertama, abang telah di takdirkan menjadi ahli syurga yang akan membantu mak di sana nanti. 
Kedua, apa saja keinginan abang semasa hayat abang telah mak tunaikan. Tiada lagi rasa terkilan di hati mak. 
Ketiga, segala hutang sebagai seorang ibu telah mak langsaikan semasa hayat abang. Mak telah sunatkan dan buat akikah untuk abang. 
Keempat, mak telah menjalankan tanggungjawab sepenuhnya, sentiasa berada di sisi abang dan menggembirakan abang setiap saat dan waktu. 
Kelima, mak rasa istimewa dipilih Allah untuk mendapat anak seperti abang. Mak jadi 'kaya' dengan kehadiran abang. Kaya kesabaran, kaya tawadhuk, kaya keredhaan , kaya keimanan, kaya kawan, kaya ilmu, dan kaya pengetahuan. 
Mak telah beri segalan-galanya melebihi 100% untuk abang. Mak telah beri yang terbaik dan mak telah berusaha hingga ke garisan penamat. Sebab itu mak tak perlu menangis lagi. 
Abang.. biarpun kini hidup mak dan abah terasa sunyi dan kosong tanpa abang tapi... mak akan sentiasa tersenyum mengenangkan saat-saat terindah kehadiran abang dalam hidup kami biarpun cuma sebentar. 
Abang dalam kisah ini adalah adik Iqbal Fahreen Hamdan, anak bongsu daripada lima beradik. Abang masuk hospital seawal usia dua minggu akibat menghidapi lima jenis kompilasi jantung termasuklah kekurangan injap, jantung berlubang dan saluran sempit. Abang telah menjalani pelbagai siri pembedahan seawal usia dua bulan dan ada antara pembedahan seawal usai dua bulan dan ada antara pembedahannya gagal, malah abang pernah disahkan 'mati' apabila jantungnya berhenti berdenyut. Walaupun pada awalnya doktor mengjangkakan hayat abang tidka lama selepas lahir ke dunia, namun ternyata anak kecil ini mampu bertahan sehingga usia empat tahun untuk meninggalkan kenangan terindah dalam hidup Jamilah (ibu) dan Hamdan (bapa)
 Nota Conteng:- "saya sedari setiap yang memedihkan itu buat menghapus dosa dan peringatan.. saya juga mengerti bila saat manis hadir pasti DIA tidak ingin saya terus terleka dan melupakanya"

Friday, August 12, 2011

tiada tajuk

 Assalamualaikum...
 Hari ni mungkin takda n3 sbb jap lagi nk g iftar kat luar ngan cik jiwa lembut, cik sopan santun & cik seputih salju kat luar sambil cuci mata kat jalan TAR..Insyallah.. nak beli baju raya katanya... aku ikut je, peneman saat bersama.. nanti dah kawin berpisah susah nak jumpa lagi.  
Hari ni rindu abah, cam nak jumpa abah.. harap malam nanti mimpi abah... SAAAAAAAAAAAAYANG ABAH!!! datang malam nanti k..
luahan teka-teki buat hari ini ialah...
hari siang kasi cahaya,
pagi saya girang tak terkira..
lelaki itu xdi dpn mata ,tapi
bau sambal belacan itu kuat tak terkata
(pantun 4 kerat----> sape berani balas??)

Doa yang paling utama di bulan ramadhan

Assalamualaikum...


Hari ni sudah 12 Ramadhan. Alhamdulillah tidak tergugat untuk ponteng puasa bila menikmati hidangan yang memang kasi saya sluurp!!! (telan liur). Dan masih sempat untuk saya kongsikan ilmu2 dari mereka yang lebih pakar. I kan budak baru belajar, kalau salah nanti bahaya..




 Tazkirah ini saya terima dari email kerja di office dan telah pendekkan sesimple yang mungkin untuk dipaparkan di blog saya untuk dikongsikan ilmu bersama mereka2 yang membaca. Terima kasih.

Dengan puasa yang kita buat, malam kita bertarawih, berdoa secara bersistematik dari awal Ramadan sampai akhir Ramadan iaitu doa;
 
 “Allah humma innaka ‘afuu ’un karimun tuhib bul ‘af wa fa’ fu ‘anni” (maknanya Ya Allah, Kamulah Tuhan yang sangat suka mengampun,
Ampunkanlah dosa-dosa saya).
Kalau dibuat setiap malam dari awal Ramadan sampai akhir Ramadan pastilah kita jumpa dengan satu malam yang mana malam ini ialah malam Qadar. Sebab dia pasti datang setiap tahun dibulan Ramadan. Kalau kena malam itu maka sampailah tujuan tadi kita dapat memohon daripada Allah swt. minta yang paling berharga iaitu bermohon agar Allah mengampunkan semua dosa-dosa kita. Kalau bertemu demikian kita sampailah kepada matlamat tadi iaitu “La’al lakum tat takun” dengannya kamu bertaqwa, dengannya kamu sampai kepada matlamat yang dikatakan tadi.

Tazkirah ramadan ini ditulis semula daripada rakaman tazkirah Ramadan oleh Tuan Guru Dato’ Dr. Haron Din pada hari Khamis 12 Ramadan 1427H bersamaan 5 Oktober 2006. Untuk mengikuti tazkirah lain lagi boleh tekan tetikus kamu disini.

 Nota Conteng: Teringat pesan kakak saya (isteri abang saya) Bulan Ramadhan juga Bulan Jodoh. Jangan lupa doa percepatkan jodoh----> buat si anak dara sahaja

Thursday, August 11, 2011

syukurlah dengan apa yang ada

Assalamualaikum...
 HAYATILAH...
w/pun kite sudah punya harta, w/pun kite miskin xberharta, w/pun kite masih muda atau kite sudah tua, w/pun kite sudah pandai berkata2, w/pun kite masih merangkak, w/pun kite baru belajar berlari..
w/pun kite sibuk mengejar dunia, jgn dilupa bekal untuk keSANA.. sesungguhnya w/pun hanya yang ini diharap ia dapat membantu kite mencari yang lain lagi.. INSYA ALLAH~~~

Wednesday, August 10, 2011

Rabu Bercerita tanpa kata @ Wordless Wednesday #1

Assalamualaikum....

lihat saya



Nota Conteng: jiwa kamu setenang dia??

Tuesday, August 9, 2011

Warna-warni cinta saya

 Assalamualaikum..
warna-warni cinta saya
indahnya hidup andai diri dihargai..
indahnya hidup andai hati dicintai..
indahnya hidup andai aku disayangi..
indahnya hidup andai selalu dirindui..
indahnya hidup andai dia ku miliki~~~

Monday, August 1, 2011

Salam Ramadhan

Assalamualaikum



Pejam celik dah lama tak jumpa,
pejam Celik dah Nak puasa,
Semakin diPejam celik seMakin banyak salah & doSa,
seBelum peJam tak Celik2 harap Maaf Jika terSalah Kata..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...