Sunday, May 9, 2010
"SELAMAT HARI IBU -------> UMMI"
Friday, May 7, 2010
Demam m0viE
2) AUTUMN'S CONCERTO
yang ni xsure rmai tgk x coz citer ni dah lame.. citer taiwan ke-2 yg boleh aku terima selain citer remaja 'meteor garden'.. kisah cinta yg terpaksa dilalui oleh gadis miskin & pengorbanannye terhadap kekasih yg dicintai.. pengorbanan & kejujuran yg begitu penting dlm sebuah perhubungan... w/pun ni citer cina tp slot n susun atur cerita dia bleh mendapat pujian dr aku.. itulah perbezaan lelaki & perempuan... 9/10 dr aku... 'biar pun tiada disisi, xbermakma kau jauh dihati'
3) PERSONAL TASTE
citer korean yg sekarang tgh hangat di korean.. nak tgk citer ni agak susah cikit sebab perlu tggu dorg dwnload dgn eng sub memandangkan aku x brpe superb dlm bhs korean... xbnyak stry psl citer ni coz blum abis tgk lg...
kerana Dia & Aku hny manusia biasa
petikan ini aku jumpe dlm notes FB member aku yg di 4wrd dr seseorg.. dapat dari seorang kawan...sungguh tersentuh membacanya....betapa kita hanya manusia biasa...
Setiap kali ada sahabat yang ingin menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suami/isterimu? Jawabannya ada bermacam-macam. Bermula dengan jawaban kerana Allah hinggalah jawaban duniawi.
Tapi ada satu jawaban yang sangat menyentuh di hati saya. Hingga saat ini saya masih ingat setiap detail percakapannya. Jawapan dari salah seorang teman yang baru saja menikah. Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Kemudian membuat keputusan menikah. Persiapan pernikahan mereka hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat, saya tidak hairan. Proses pernikahan seperti ini selalu dilakukan. Dia bukanlah akhwat, sebagaimana saya. Satu hal yang pasti, dia jenis wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih suami.
Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sukar untuk membuka hati. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak menganggapnya serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Saya tidak ingin melihatnya menangis lagi.
Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tarikh pernikahannya. Serta meminta saya untuk memohon cuti, agar dapat menemaninya semasa majlis pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya. Sebenarnya.. ..!!!
Saya ingin tau, kenapa dia begitu mudah menerima lelaki itu. Ada apakah gerangan? Tentu suatu hal yang istimewa. Hingga dia boleh memutuskan untuk bernikah secepat ini. Tapi sayang, saya sedang sibuk ketika itu (benar-benar sibuk).
Saya tidak dapat membantunya mempersiapkan keperluan pernikahan. Beberapa kali dia menelefon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa perkara. Beberapa kali saya telefon dia untuk menanyakan perkembangan persiapan pernikahannya. That's all..... Kami tenggelam dalam kesibukan masing-masing.
Saya mengambil cuti 2 hari sebelum pernikahannya. Selama cuti itu saya memutuskan untuk menginap dirumahnya. Pukul 11 malam sehari sebelum pernikahannya, baru kami dapat berbual hanya- berdua. Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi, sungguh
membelenggu kami. Pada awalnya kami ingin berbual tentang banyak hal. Akhirnya, dapat juga kami berbual berdua. Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak perkara kepada saya. Beberapa kali Mamanya mengetok pintu, meminta kami tidur.
"Aku tak boleh tidur." Dia memandang saya dengan wajah bersahaja. Saya
faham keadaanya ketika ini.
"Matikan saja lampunya, biar disangka kita dah tidur."
"Ya.. ya." Dia mematikan lampu neon bilik dan menggantinya dengan lampu yang samar. Kami meneruskan perbualan secara berbisik-bisik.
Suatu hal yang sudah lama sekali tidak kami lakukan. Kami berbual banyak perkara, tentang masa lalu dan impian-impian kami. Wajah keriangannya nampak jelas dalam kesamaran. Memunculkan aura cinta yang menerangi bilik ketika itu. Hingga akhirnya terlontar juga sebuah pertanyaan yang selama ini saya pendamkan.
"Kenapa kamu memilih dia?" Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari baringnya sambil meraih HP dibawah bantalku. Perlahan dia membuka laci meja hiasnya. Dengan bantuan lampu LCD HP dia mengais lembaran kertas didalamnya. Perlahan dia menutup laci kembali lalu menyerahkan sekeping envelop kepada saya. Saya menerima HP dari tangannya. Envelop putih panjang dengan cop surat syarikat tempat calon suaminya bekerja. Apa ni. Saya melihatnya tanpa mengerti. Eeh..., dia malah ketawa geli hati.
"Buka aja." Sebuah kertas saya tarik keluar. Kertas putih bersaiz A4,
saya melihat warnanya putih. Hehehehehehe. ....... "Teruknya dia ni." Saya menggeleng-gelengka n kepala sambil menahan senyum. Sementara dia cuma ketawa melihat ekspresi saya. Saya mula membacanya.Saya membaca satu kalimat diatas, dibarisan paling atas. Dan sampai saat inipun saya masih hafal dengan kata-katanya. Begini isi surat itu?......
Kepada Yth .........
Calon isteri saya, calon ibu anak-anak saya, calon menantu Ibu saya dan
calon kakak buat adik-adik saya
Assalamu'alaikum Wr Wb
Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini
hingga akhir. Baru kemudian silakan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai.
Saya, yang bernama ............ ... menginginkan anda ............ ... untuk menjadi isteri saya. Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Buat masa ini saya mempunyai pekerjaan.
Tetapi saya tidak tahu apakah kemudiannya saya akan tetap bekerja. Tapi yang pasti saya akan berusaha mendapatkan rezeki untuk mencukupi keperluan isteri dan anak-anakku kelak.
Saya memang masih menyewa rumah. Dan saya tidak tahu apakah kemudiannya akan terus menyewa selamannya. Yang pasti, saya akan tetap berusaha agar isteri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan.
Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa
kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi
kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya. Saya hanya manusia
biasa. Cinta saya juga biasa saja.
Oleh kerana itu. Saya menginginkan anda supaya membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa.
Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Kerana
saya tidak tahu suratan jodoh saya. Yang pasti saya akan berusaha sekuat
tenaga menjadi suami dan ayah yang baik.
Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya
memilih anda. Saya sudah sholat istiqarah berkali-kali, dan saya semakin
mantap memilih anda.
Yang saya tahu, Saya memilih anda kerana Allah. Dan yang pasti, saya
menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya
tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari sekarang ini.
Saya memohon anda sholat istiqarah dulu sebelum memberi jawaban pada
saya. Saya beri masa minima 1 minggu, maksima 1 bulan. Semoga Allah ridho
dengan jalan yang kita tempuh ini. Amin
Wassalamu'alaikum Wr Wb
*************************************************************************************
Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini saya membaca surat 'lamaran' yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistik. Tanpa janji-janji yang melambung dan kata yang berbunga-bunga. Surat cinta biasa. Saya menatap sahabat disamping saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan.
"Kenapa kamu memilih dia......?"
"Kerana dia manusia biasa....... " Dia menjawab mantap. "Dia sedar bahawa dia manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa. Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kami kemudian hari. Entah kenapa, justru itu memberikan kesenangan tersendiri buat aku."
"Maksudnya?"
"Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih ada. betul tak? Paling tidak.... Aku tau bahawa dia tidak akan frust kalau suatu masa nanti kami jadi miskin.
"Ssttt...... ." Saya menutup mulutnya. Khuatir kalu ada yang tau kami belum tidur. Terdiam kami memasang telinga. Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. Kami saling
berpandangan lalu gelak sambil menutup mulut masing-masing.
"Udah tidur. Besok kamu mengantuk, aku pula yang dimarahi Mama." Kami kembali berbaring. Tapi mata ini tidak boleh pejam. Percakapan kami tadi masih terngiang terus ditelinga saya.
"Gik.....?"
"Tidur...... Dah malam." Saya menjawab tanpa menoleh padanya. Saya ingin dia tidur, agar dia kelihatan cantik besok pagi. Rasa mengantuk saya telah hilang, rasanya tidak akan tidur semalaman ini.
Satu lagi pelajaran dari pernikahan saya peroleh hari itu. Ketika manusia sedar dengan kemanusiannya. Sedar bahawa ada hal lain yang mengatur segala kehidupannya. Begitu juga dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah terpahat sejak ruh ditiupkan dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahannya kelak.
Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tetapi sebuah 'proses usaha'. Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan 'nama'.
Status diri yang selama ini melekat dan dibanggakan (aku anak orang ini/itu), ditanggalkan.
Ketika segala yang 'melekat' pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Pernikahan hanya dilandasi kerana Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan segalanya pada Allah yang membuat senarionya. Maka semua menjadi indah.
Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap HambaNYA. Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan. Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan.
Kita hanya boleh memohon keridhoan Allah. MemintaNYA mengurniakan barokah dalam sebuah pernikahan. Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah.
Jadi, bagaimana dengan cinta?
Ibu saya pernah berkata, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu dapat bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam
pernikahan yang suci. Cinta tumbuh kerana suami/isteri (belahan jiwa). Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa. Amin.
Wallahu 'alam
PERINGATAN UTK WANITA:
ini adalah lgi 1 4wrd msg kat email aku...
Thursday, May 6, 2010
8 $ikap Wanita yg d!suka! LelaKi..

Wanita Solehah Perhiasan Indah di Dunia. Inilah salah satu persediaan kita untuk menjadi wanita yang disukai oleh suami. Banyak lelaki yg terpikat pada wanita yg bersikap keibuan, lembut, mengambil berat dan penuh kasih sayang. Wajah yg keibuan mampu membuat lelaki berasa tenteram ketika sedang stress, cemas dan gelisah dan senang hati ketika mahu bermanja. Jangan tunggu sampai melahirkan baru nak tonjolkan sikap keibuan. Setiap wanita ada potensi keibuan dalam diri masing-masing.
1. Keanak-anakkan Dalam batas yg wajar, sifat keanak-anakan seorang wanita menjadi daya tarikan di mata lelaki. Mereka berasa terhibur dengan keletah anda. Tetapi tentulah bukan sifat keanak-anakkan yang melampau dan menyakitkan hati tetapi sikap keanak-anakan yang menyenangkan. Misalnya, kemanjaan wanita yangmembangkitkan naluri kebapaan dan kelakian lelaki. Wanita ceria membuat lelaki lebih berghairah.
2. Penuh Pengertian Sikap pengertian wanita membuat lelaki berasa dihargai dan diterima seadanya. Sikap ini tercermin dari perasaan mudah memaafkan, memilih waktu yang tepat untuk berbincang masalah dan sebagainya. Contohnya ketika lelaki melakukan kesilapan, wanita yang berpengertian tidak terus mengeluarkan kata-kata yang kasar atau menuduh bukan2 sebaliknya cuba mengerti duduk persoalannya.
3. Menghargai Wanita yang menghargai lelaki adalah wanita idaman lelaki. Berbeza dengan wanita yang suka diperlakukan dengan lembut, lelaki suka dihargai, dipuji dengan tulus ikhlas dan diberi kepercayaan. Penghargaan dari wanita membuat lelaki berasa bangga.
4. Menjaga Penampilan Lelaki menyukai wanita yang pandai menjaga penampilannya agar sentiasa kelihatan cantik, bersih, kemas dan menarik. Penampilan yang baik menunjukkan wanita tersebut menghargai dirinya. Dia akan murah senyuman, pandai merawat tubuhnya, meningkatkan kualiti hidupnya dan memberi yang terbaik kepada dirinya. Dia suka dan bersyukur dengan dirinya dan secara tidak langsung memancarkan pesona yg menyebabkan elaki juga menyukainya. Apabila sudah berumahtangga, wanita tersebut terus menjaga penampilan dirinya dan kesihatan tubuh badan walau sudah beranak-pinak. Siapa yang tidak suka isteri yang masih kelihatan cantik dan ramping walau dah punya anak 3??
5. Pandai berbicara Lelaki tertarik dengan wanita yang pandai berkomunikasi dan boleh diajak berbual. Walau topik perbualan yang disukai lelaki berbeza dengan topik kegemaran wanita, wanita tersebut dapat mengimbanginya. Dia bukan sekadar teman berbual yang pasif, tetapi dapat memberi respon dan pendapat yang baik. Dia juga tahu menjadi pendengar yang baik, serta mengalihkan topik yang agak serius kepada perbualan yang lebih menarik. Lelaki juga suka dengan wanita yang suka bergurau dan pandai berjenaka serta boleh menerima jenaka lelaki dengan baik dan berfikiran terbuka.
6. Pandai Bergaul dan Menyesuaikan Diri Wanita yang pandai bergaul dan menyesuaikan diri mempunyai nilai lebih di mata lelaki. Wanita tersebut tahu menghadapi orang yang lebih tua dan cara berhadapan dengan orang yang lebih muda. Apabila berhadapan dengan suasana yang baru, wanita tersebut tidak gentar malah cepat menyesuaikan diri. Dia mudah di ajak ke mana saja dan tidak kekok samada di bandar atau di kampung.
7. Menghormati Diri Sendiri Lelaki suka dengan wanita yang menghormati dirinya sendiri sebagai seorang wanita, bersikap sopan dan mempunyai etika. Wanita yang menghormati dirinya sendiri mempunyai keyakinan dan tahu apa yg baik dan buruk diperlakukan oleh seorang lelaki terhadap dirinya. Jadi dia tahu apa yg dia inginkan dan mahu elakkan serta menjaga maruah dirinya. Dia tidak akan merendah-rendahkan dirinya dan tidak akan membiarkan lelaki memperlakukan dirinya sesuka hati.
8. Simpati dan prihatin Lelaki suka wanita yang murah hati, mengambil berat, simpati pada nasib yg susah, sayangkan kanak-kanak dan tidak memilih bulu. Kebaikan yang wajar dan spontan mencerminkan hati yang mulia. Ada kecantikan dalaman pada dirinya yang memancar keluar dengan indah & mempesona…
Inilah sifat seorang wanita yang sempurna…
Tips Cinta ini telah dikirimkan oleh saudari Zulira Mohmad & saya hanya kongsi di blog ini..
Kasih sayang yg tak berpenghujung. .. ..
sori.. mesti korg tertny2 psl citer yg aku kena TINGGAL kan ummi n jadi suri rumah sepenuh mase.. story tu aku nk kumpul sampai ummi blik.. so, aku share dulu story yg aku dpt dr member aku melalui email (4wrd msg) same2 la kite hayati k...
Aku cuma ada seorang adik. Usianya tiga tahun lebih muda daripada aku. Suatu hari, untuk mendapatkan sehelai sapu tangan yang menjadi keperluan anak gadis ketika itu, aku ambil 50 sen dari poket seluar ayah. Petang itu, pulang saja dari sekolah - ayah memanggil kami berdua. Dia meminta aku dan adik berdiri di tepi dinding. Aku menggeletar melihat rotan panjang sedepa di tangan ayah. "Siapa ambil duit ayah?" tanya ayah bagai singa lapar. Aku langsung tidak berdaya menentang renungan tajam mata ayah. Kedua-dua kami membisu, cuma tunduk memandang lantai. "Baik,kalau tak mengaku,dua- dua ayah rotan!" sambung ayah sambil mengangkat tangan untuk melepaskan pukulan sulungnya ke belakang aku. Tiba-tiba, adik menangkap tangan ayah dengan kedua-dua belah tangannya sambil berkata, "Saya yang ambil!" Belum sempat adik menarik nafas selepas mengungkapkan kata-kata itu, hayunan dan balunan silih berganti menghentam tubuh adik. Aku gamam, lidah kelu untuk bersuara. Walau perit menahan sakit, setitis pun airmata adik tak tumpah. Setelah puas melihat adik terjelepok di lantai, ayah merungut: "Kamu sudah mula belajar mencuri di rumah sendiri. Apakah lagi perbuatan kamu yang akan memalukan ayah di luar kelak?" Malam itu, emak dan aku tak lepas-lepas mendakap adik. Belakangnya yang berbirat dipenuhi calar-balar cuba kami ubati. Namun adik cukup tabah. Setitis pun air matanya tidak mengiringi kesakitan yang mencucuk-cucuk. Melihat keadaan itu, aku meraung sekuat hati, kesal dengan sikap aku yang takut berkata benar. Adik segera menutup mulutku dengan kedua-dua belah tangannya lalu berkata,"Jangan menangis kak,semuanya dah berlalu!" Aku mengutuk diri sendiri kerana tidak mampu membela adik. Tahun bersilih ganti, peristiwa adik dibelasah kerana mempertahankan aku bagaikan baru semalam berlaku. Adik mendapat tawaran belajar ke sekolah berasrama penuh dan aku pula ditawarkan menyambung pelajaran ke peringkat pra-universiti. Malam itu ayah duduk di bawah cahaya lampu minyak tanah bersama ibu di ruang tamu. Aku terdengar ayah berkata, "Zah, kedua-dua anak kita cemerlang dalam pelajaran. Abang bangga sekali!" "Tapi apalah maknanya bang...!" aku terdengar ibu teresak-esak. "Dimana kita nak cari duit membiayai mereka?" Ketika itulah adik keluar dari biliknya. Dia berdiri di depan ayah dan ibu. "Ayah,saya tak mahu ke sekolah lagi!" Perlahan-lahan ayah bangun, membetulkan ikatan kain pelekatnya dan merenung wajah emak,kemudian wajah adik dalam-dalam. Panggggg.... sebuah penampar singgah di pipi adik. Seperti biasa yang mampu aku lakukan ialah menutup muka dan menangis. "Kenapa kamu ni? Tahu tak, kalau ayah terpaksa mengemis kerana persekolahan kamu, ayah akan lakukan!" "Orang lelaki kena bersekolah. Kalau tak, dia takkan dapat membawa keluarganya keluar daripada kemiskinan," aku memujuk adik tatkala menyapu minyak pada pipinya yang bengkak. "Kakak perempuan... . biarlah kakak yang berhenti." Tiada siapa yang menyangka, dinihari itu adik tiada dibiliknya. Dia membawa bersamanya beberapa helai baju lusuh yang dia ada. Di atas pangkin tempat dia lelapkan mata, terdapat sehelai kertas yang tercatat.... . "Kak.....untuk dapat peluang ke universiti bukannya mudah. Saya cari kerja dan akan kirim wang buat akak." Apa lagi yang saya tahu selain meraung. Ayah termenung, jelas dia cukup kecewa. Begitu juga emak yang menggunakan air matanya memujuk ayah. Suatu petang ketika berehat di asrama, teman sebilik menerpa: "Ada pemuda kampung tunggu kau kat luar!" "Pemuda kampung?" bisikku. "Siapa?" Tergesa-gesa aku keluar bilik. Dari jauh aku nampak adik berdiri dengan pakaian comotnya yang dipenuhi lumpur dan simen. "Kenapa sebut orang kampung, sebutlah adik yang datang!" Sambil tersenyum dia menjawab, "Akak lihatlah pakaian adik ni. Apa yang akan kawan-kawan akak kata kalau mereka tahu saya adik kakak?" Jantungku terasa berhenti berdenyut mendengarkan jawapannya.. Aku cukup tersentuh. Tanpa sedar, air jernih mengalir di pipi. Aku kibas-kibas bebutir pasir dan tompokan simen pada pakaian adik. Dalam suara antara dengar dan tidak, aku bersuara, "Akak tak peduli apa orang lain kata." Dari kocek seluarnya, adik keluarkan sepit rambut berbentuk kupu-kupu. Dia mengenakan pada rambutku sambil berkata, "Kak, saya tengok ramai gadis pakai sepit macam ni, saya beli satu untuk akak." Aku kaku.. Sepatah kata pun tak terucap. Aku rangkul adik dan dadanya dibasahi air mataku yang tak dapat ditahan-tahan. Tamat semester, aku pulang ke kampung sementara menunggu konvokesyen. Aku lihat tingkap dan dinding rumah bersih, tak seperti selalu. "Emak,tak payahlah kerja teruk-teruk bersihkan rumah sambut saya balik." "Adik kamu yang bersihkan. Dia pulang kelmarin. Habis tangannya luka-luka." Aku menerpa ke biliknya. Cantik senyum adik. Kami berdakapan. "Sakit ke?" aku bertanya tatkala memeriksa luka pada tangannya. "Tak....Kak tahu, semasa bekerja sebagai buruh kontrak, kerikil dan serpihan simen jatuh seperti hujan menimpa tubuh saya sepanjang masa. Kesakitan yang dirasa tidak dapat menghentikan usaha saya untuk bekerja keras." Apalagi...aku menangis seperti selalu. Aku berkahwin pada usia menginjak 27 tahun. Suamiku seorang usahawan menawarkan jawatan pengurus kepada adik. "Kalau adik terima jawatan tu, apa kata orang lain?" kata adik. "Adik takde pelajaran. Biarlah adik bekerja dengan kelulusan yang adik ada." "Adik tak ke sekolah pun kerana akak." kata ku memujuk. "Kenapa sebut kisah lama, kak?" katanya ringkas, cuba menyembunyikan kesedihannya. Adik terus tinggal di kampung dan bekerja sebagai petani setelah ayah tiada. Pada majlis perkahwinannya dengan seorang gadis sekampung, juruacara majlis bertanya, "Siapakah orang yang paling anda sayangi?" Spontan adik menjawab, "Selain emak, kakak saya...."katanya lantas menceritakan suatu kisah yang langsung tidak ku ingati.. "Semasa sama-sama bersekolah rendah, setiap hari kami berjalan kaki ke sekolah.Suatu hari tapak kasut saya tertanggal. Melihat saya hanya memakai kasut sebelah, kakak membuka kasutnya dan memberikannya pada saya. Dia berjalan dengan sebelah kasut. Sampai di rumah saya lihat kakinya berdarah sebab tertikam tunggul dan calar-balar. " "Sejak itulah saya berjanji pada diri sendiri. Saya akan lakukan apa saja demi kebahagiaan kakak saya itu. Saya berjanji akan menjaganya sampai bila-bila." Sebaik adik tamat bercerita, aku meluru ke pelamin, mendakap adik sungguh-sungguh sambil meraung bagaikan diserang histeria. note: jom nangis sama2 jom... uwaaaaaaaaaa.....=P Sapa buat citer nie, jahat tau.. tak sukaaaaaaa... sedih sangat... sreetttt sretttt lap hingus, huhu~